Prosedur biopsi kanker merupakan suatu tindakan yang biasanya dilakukan dengan cara mengambil sampel sel, jaringan, atau cairan tubuh. Hal ini bertujuan agar bisa diperiksa pada laboratorium.
Melalui adanya pemeriksaan tersebut, dokter nantinya akan mengetahui keadaan bagian tubuh yang mengalami gangguan. Pemeriksaan ini nantinya juga akan mendeteksi jenis sel kanker yang menjangkiti pasien atau tingkat keparahan (stadium).
Mengenal tentang Prosedur Biopsi Kanker
Pertama anda harus mengetahui pengertian dan jenis kesehatan manusia terlebih dahulu, karena terdapat banyak macam kesehatan yang perlu diketahui. Salah satu kesehatan manusia yang sangat ditakuti oleh masyarakat ialah kanker. Berikut akan dijelaskan prosedur biopsi kanker. Secara umum, Biopsi sendiri sangat diperlukan apabila metode pencitraan (rontgen, CT scan, USG, atau MRI) tidak bisa membedakan sifat dari tumor, seperti jinak atau ganas. Biopsi juga termasuk ke dalam metode pemeriksaan yang dilakukan melalui beberapa tahap.
Tahap tersebut, biasanya mulai dari persiapan, prosedur pelaksanaan, sampai beberapa analisis hasil pemeriksaan. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait prosedur biopsi kanker:
1. Persiapan Biopsi
Dalam persiapan biopsy yang pertama kali, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara medis dengan pasien. Tujuannya untuk bisa mengetahui riwayat penyakit, mengkonsumsi suplemen atau obat-obatan dan menanyakan keluhan.
Apabila pasien sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, maka nantinya dokter akan meminta pasien untuk berhenti mengkonsumsi obat tersebut.
Hal ini karena, seminggu sebelum prosedur dilakukan, biasanya dokter nantinya akan meminimalkan risiko terjadinya perdarahan.
Selain itu, pasien nantinya akan langsung diminta oleh dokter untuk tidak makan atau berpuasa selama 6 hingga 8 jam. Hal ini dilakukan sebelum prosedur biopsi kanker terlaksana.
Tujuannya untuk bisa mencegah efek muntah dan mual. Hal ini tentunya karena pemberian obat-obatan anestesi.
2. Prosedur Pelaksanaan
Setelah persiapan selesai, dokter akan langsung mengarahkan pasien untuk bisa mengenakan baju pasien (patient gown). Kemudian, dokter akan langsung memulai prosedur biopsy dengan cara memberikan obat bius (anestesi).
Prosedur ini akan disesuaikan dengan metode pengambilan sampel setiap pasien. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait macam-macam prosedur biopsi kanker.
- Biopsi Jarum
Biopsy jarum termasuk jenis prosedur yang biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi kanker. Terutama, pada benjolan payudara, pembengkakan di kelenjar getah bening dan tulang.
- Biopsi Endoskopi
Endoskopi merupakan jenis prosedur biopsi kanker yang dapat menggunakan bantuan alat endoskop atau selang kecil yang fleksibel. Lalu dilengkapi juga dengan beberapa kamera kecil dan lampu, tepat pada bagian ujungnya.
Selain itu, menggunakan alat pemotong berukuran kecil yang nantinya akan langsung dipasang pada bagian ujung endoskop.
Tujuannya untuk bisa membantu proses pengambilan sampel jaringan. Alat endoskopi tersebut nantinya akan langsung dimasukkan ke dalam tubuh pasien.
Hanya melalui hidung, mulut, dubur, vagina, saluran kemih, atau sayatan kecil yang telah dibuat pada kulit di sekitar lokasi kanker. Secara umum, prosedur tersebut bisa berlangsung selama 5–20 menit.
- Biopsi Pembedahan (Surgical Biopsy)
Biopsi pembedahan nantinya dapat dilakukan jika metode biopsy lainnya tidak mampu mencapai bagian dari organ tubuh tertentu. Atau bisa saja tidak mendapatkan hasil sampel yang memuaskan.
Secara umum, tindakan pembedahan yang seringkali digunakan untuk menunjang biopsi yaitu prosedur sayatan biasa (open surgery) atau laparoskopi (sayatan minimal).
Hal ini tentunya agar bisa meningkatkan visualisasi dan membuka jalan untuk bisa menuju jaringan yang akan diambil.
3. Jenis-Jenis Biopsy Jarum
Jika dilihat dari alat yang digunakan, prosedur jarum biopsy dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait jenis-jenis prosedur jarum biopsy, yaitu:
- Jarum Besar (Core Needle Biopsy)
Prosedur biopsi kanker ini nantinya akan langsung menggunakan jarum berukuran besar. Di mana jarum ini tentunya memiliki tabung berlubang di bagian ujungnya. Jarum ini juga akan turut membantu dokter untuk pengambilan sampel jaringan jauh lebih banyak. - Aspirasi Jarum Halus (Fine Needle Aspiration)
Tes biopsy ini akan memasukkan jarum panjang dan tipis ke bagian organ tubuh yang telah ditargetkan. Kemudian, jarum tersebut akan langsung mengambil cairan serta sel dengan menggunakan bantuan tabung suntik. - Biopsy Jarum dengan Bantuan Vakum
Prosedur biopsi kanker ini berguna untuk menghisap sampel sel dan cairan yang berasal dari organ tubuh pasien. Kemudian, sampel tersebut nantinya akan langsung diekstraksi dengan menggunakan beberapa jarum.
Jenis biopsy ini berguna sekali untuk bisa mengurangi jumlah penusukan jarum dalam setiap prosedurnya. - Biopsi Jarum dengan Bantuan Teknik Pencitraan
Biopsy ini nantinya akan langsung menggunakan bantuan metode pencitraan. Misalnya saja, seperti CT scan, MRI, rontgen, atau USG.
Hal ini agar dokter bisa mengakses jaringan dari organ tubuh yang berada dalam atau sulit teraba. Misalnya saja seperti penyakit hati, paru-paru, serta prostat.
4. Penanganan Setelah Prosedur
Setelah prosedur biopsi kanker selesai, biasanya pasien akan langsung dilarang untuk melakukan aktivitas berat. Lalu diharuskan untuk beristirahat total sekitar 2 hari.
Nantinya, hasil pemeriksaan sampel biopsi akan keluar dalam waktu 2–3 hari. Namun, apabila dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit yang lebih rumit, maka hasil pemeriksaan ini mungkin baru bisa diperoleh sekitar 7–10 hari setelah pengambilan sampel.
Penting sekali dipahami, pasien yang memiliki kanker stadium lanjut akan cenderung lebih berisiko mengalami efek samping usai menjalani tindakan biopsy.
Selain itu, prosedur biopsy pembedahan tersebut jauh lebih agresif. Bahkan, juga nantinya akan berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan prosedur biopsi kanker seperti jarum.