Sejarah tragedi Chernol merupakan bencana nuklir paling dahsyat sepanjang sejarah. Chernol merupakan kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang letaknya di Ukraina. Tepatnya 130 km sebelah utara Kiev dan 30 km sebelah selatan perbatasan Belarusia-Ukraina.
Pembangkit Tenaga Listrik Nuklir (PLTN) milik Uni Soviet ini terdiri dari 4 reaktor nuklir RBMK-1000. Sebetulnya ada 6 total reactor yang akan dibangun namun reactor nomor 4 meledak tahun 1986, berikut kronologi dan dampaknya.
Tokoh Penting Dibalik Sejarah Tragedi Chernol
Ukraina lebih fokusnya di Chernol menjadi ambisi nuklir Uni Soviet. Bukan hanya sebagai ladang nuklir, Chernol juga menjadi pencapaian besar di bidang Energi dan Kelistrikan. Dan bisa dibilang proyek energi ini bersaing dengan Amerika Serikat. Pada tahun 1960-an Kementerian Energi dan Kelistrikan menugaskan Viktor Bryukhanov, seorang ahli ke Moskow. Pemerintah melalui kementerian ini memberikan perintah pembangunan reactor berlokasi di Chernol.
Bryan Hanov memiliki latar belakang pendidikan teknik elektro dan merupakan teknisi Pembangkit listrik tenaga air di Uzbekistan. Untuk merampungkan proyek dengan anggaran 400 juta rubel itu Bryukhanov sampai menginap di Chernol selama musim dingin 1970. Bryukhanov mulai melakukan pendataan apa saja yang dibutuhkan kemudian melaporkannya agar segera dikirim dana.
Selain itu ia juga mengumpulkan alat-alat serta pekerja yang nantinya akan membantunya. Sejarah tragedi Chernol dimulai saat dirinya menyulap sebuah hutan sekitar rumahnya menjadi desa kecil untuk tempat tinggal para pekerja. Pemerintah Pusat juga melakukan berbagai dukungan salah satunya mengirimkan seni pertunjukan untuk menghibur para pekerja.
Victor Bryukhanov juga membangun wilayah dekat Chernol sebagai kota yang makin maju yaitu Pripyat. Pripyat dibangun untuk menampung jumlah pekerja yang makin banyak. Bahkan Pripyat jadi kota kecil menyenangkan, maju, melebihi Kiev pada waktu itu. Pada tahun 1977 reaktor pertama berhasil berdiri disusul 3 lainnya pada 1978, 1981, dan 1983. Keempatnya berdesain Reaktor Bolshoy Moshchnosty Kanalnyy (RBMK) bermuatan 1.000 megawatt.
Kronologi Sejarah Tragedi Chernol
Setelah 4 tahun berjalan reaktor nomor 4 belum berhasil diselesaikan dan diuji. Reaktor keempat ini berdesain Reaktor Bolshoy Moshchnosty Kanalnyy (RBMK). Di mana jika terjadi mati mendadak maka harus didinginkan supaya mesin tidak rusak. Permasalahan ini yang memakan waktu sampai 4 tahun. Meski terdapat generator pemompa air pendingin tapi diperlukan tenaga mesin turbin. Agar bekerja cepat dan stabil supaya reactor cepat dingin setelah dimatikan.
Tragedi Chernol semakin mendekati puncaknya ketika para pekerja melakukan pengujian. Bryukhanov sendiri tidak berada di lokasi, namun pengujian sudah didelegasikan pada Deputi Kepala Teknisi Anatoly Stepanovich Dyatlov. Dibantu oleh kepala Teknisi bernama Nicholai Fomin. Saat pengujian tenaga yang dihasilkan adalah 200 megawatt padahal dibutuhkan 700 megawatt. Fomin yang memimpin jalannya pengujian percaya diri meneruskan proyek.
Pengujian sebelumnya ditolak oleh Leonid Toptunov (Teknisi Senior) dan Alexander Akimov (Kepala Piket) meski tetap berjalan. Sejarah tragedi Chernol terjadi karena kekurangan tenaga listrik pemompa air ke dalam reactor. Akibatnya muncul panas berlebih pada reactor nomor 4 yang mengakibatkan daya naik sampai 33.000 megawatt termal. Ini kenaikan daya 11 kali lebih besar dari biasanya yang mengakibatkan pecahnya reactor termasuk pipa pendingin.
Panas 30000 celsius menyebar, atap seberat 1.000 ton meledak menunjukkan penampakan inti reaktor. Dua detik kemudian disusul ledakan kedua mengeluarkan 700 ton material grafit mengandung radioaktif. Kebakaran hebat akibat ledakan berlangsung selama satu minggu. Bukan hanya berupa asap tebal tetapi juga memancarkan cahaya biru sebagai tanda adanya radioaktif bahkan melepaskan debu partikel mengandung limbah radioaktif ke udara.
Sisa-sisa Sejarah Tragedi Chernol
Hebatnya ledakan mengandung radiasi tidak terdeteksi alat pengukur, bahkan tidak terukur berapa micro rontgen yang sudah menyebar. Paparannya sendiri telah menewaskan 31 jiwa dalam periode 3 bulan pasca ledakan. Termasuk teknisi pengawas serta pekerja seperti Dyatlov, Akimov, dan Toptunov juga turut jadi korban meninggal.
Bukan hanya di area reactor, sejarah tragedi Chernol mencatat setidaknya 90.000 penduduk sekitar terkena radiasi dengan efek jangka panjang. Efek ini diantaranya menurunkan imunitas, kesehatan hingga menyebabkan meninggal. Selain penduduk terdekat, sebanyak 893.000 orang juga terpapar radiasi. Mereka dikenal dengan Liquidators atau penyintas.
Sampai saat ini para Liquidators mendapat dukungan dan santunan dari pemerintah. Akibat lain dari tragedi ledakan tersebut adalah sebanyak 350.000 orang mengungsi dalam jangkauan yang sangat jauh dari tempat tinggal. Radiasi nuklir ini masih terdeteksi sampai radius 200.000 km. Dengan kata lain masih berisiko untuk orang-orang yang tinggal di Belarusia, Rusia dan Eropa.
Seperti diketahui efek radioaktif sendiri sangat berpengaruh terhadap kesehatan bahkan mempengaruhi gen. Diperkirakan selama 200.000 tahun setelah ledakan itu Chernol tidak layak jadi tempat tinggal. Sejarah tragedi Chernol ini masih bisa dilihat sampai kini kota-kota sekitarnya jadi kota hantu dengan hutan yang gersang.