Akhirnya, Biden kutuk serangan Israel ke jalur Gaza, Palestina dalam pidatonya beberapa waktu lalu direkam banyak awal media. Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada salah satu negara sekutunya, yaitu Israel dengan membabi buta dalam melancarkan aksi militernya.
Secara langsung atau tidak, Biden juga mengungkapkan bahwa tindakan militer negara Zionis tersebut terlalu berlebihan. Dampaknya memang begitu luar biasa karena belasan ribu manusia kehilangan nyawanya karena sebagian besar warga Palestina. Selain itu, dampak ekonominya juga tidak bisa dipandang remeh karena bisa menjalar ke negara AS serta Uni Eropa.
Mengapa Biden Kutuk Serangan Israel?
Joe Biden mengatakannya pada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis, 8 Februari 2024. Menurutnya, respon aksi militer agresif ditunjukkan oleh pasukan zionis terlalu berlebihan hingga mengakibatkan banyak korban jiwa. Bukan hanya warga Palestina saja, tetapi juga tentara Zionis tersebut.
Bahkan, ada juga korban tentara asing dan juga warga negara lain sangat mungkin semuanya belum terdata jelas. Namun demikian, pastinya ada alasan jelas kenapa Biden kutuk serangan Israel sekarang dan mulai tidak sejalan dengan negara sekutunya tersebut. Berikut beberapa informasinya yang perlu Anda ketahui.
1. Korban Semakin Banyak Berjatuhan
Pastinya korban rakyat sipil terbanyak dari Palestina sejak pertama neara Yahudi tersebut memborbardir jalur Gaza. Mulai dari pria, wanita, anak-anak, hingga bayi menjadi korban keganasan bom-bom zionis tersebut. Bahkan sampai sekarang, korban sipil terus berjatuhan dan menjadi bencana kemanusiaan besar di wilayah tersebut.
Sementara di pihak zionis, mungkin tidak terlalu mengekspos korban jiwanya secara terang-terangan. Sepertinya pihaknya ingin menyembunyikan kondisi sebenarnya pada tentara-tentaranya. Padahal kenyataannya, korban jiwa pada tentara zionis cukup banyak dan tentu saja sangat merugikan.
Tragedi kemanusiaan menjadi isu utama selain genocide pastinya dilakukan oleh pihak Israel. Namun kenyataannya, ada hal lain lebih penting karena berbagai teori konspirasi menjalar di tengah masyarakat global. Misalnya, pembebasan Masjid Al Aqsa oleh umat Islam oleh pasukan Hamas, perluasan wilayah zionis, hingga tanda-tanda akhir zaman.
2. Mengganggu Stabilitas Kawasan Timur Tengah
Secara langsung atau tidak, perang negara Yahudi versus Hamas ini menyebabkan stabilitas kawasan Timur Tengah terganggu. Dimulai dengan pro dan kontra atas serangan balik Israel ke jalur Gaza hingga menyebabkan banyak korban jiwa. Selanjutnya, beberapa negara arab terutama yang berdekatan dengan Palestina mulai ikut-ikutan melancarkan aksi militernya.
Hal seperti itulah yang menjadikan Biden kutuk serangan Israel karena bisa berdampak buruk pada stabilitas kawasan disana. Mulai dari Lebanon dan Yaman mulai ikut-ikutan menyerang wilayah perbatasan Israel. Bahkan, tentara Houthi Yaman melancarkan aksinya di Laut Merah dengan menyabotase kapal-kapal asal Amerika serta Eropa yang melewatinya.
Kapal yang bisa saja mengangkut berbagai produk barang, jasa, senjata, atau lainnya. Jika tidak bisa melewati Laut Merah harus lewat jalur lain yang lebih jauh sekaligus boros budget pengeluarannya. Kondisi semacam itu sangat beresiko bagi bidang ekonomi banyak negara terutama yang mempunyai kepentingan disana.
3. Dampak Ekonomi yang Lebih Dikhawatirkan
Amerika Serikat pastinya juga mengkhawatirkan dampak ekonomi global terkait perang negra Yahudi versus Hamas tersebut. Apalagi ditambah aksi tentara Houthi Yaman yang menyerang serta menyabotase kapal-kapal yang melewati Laut Tengah.
Mau tidak mau pernyataan Biden kutuk serangan Israel harus bisa meredakan ketidakstabilan yang terjadi. AS tidak mau menanggung beban ekonomi untuk negaranya sendiri hanya karena ikut campur tangan masalah perang tersebut. Hal tersebut bisa berdampak buruk untuk ekonomi negaranya.
Desakan Masyarakat AS untuk Presidennya
Keberanian Biden kutuk serangan Israel pastinya bukan opini pribadi karena sebagai kepala negara setiap komentarnya mengandung arti. Sang presiden berbicara seperti itu juga mengatasnamakan rakyat Amerika yang sudah muak dengan perang. Tidak peduli di wilayah mana lokasinya yang penting peperangan harus segera dihentikan.
Oleh karenanya, desakan dari masyarakat umum AS yang sering melakukan demonstrasi di jalan-jalan sambil meneriakkan pro Palestina. Suara rakyat seperti itu tentu saja didengar oleh anggota senat atau anggota legislatif AS dari partai tertentu. Selanjutnya, aspirasinya dikeluarkan melalui sidang-sidang untuk mendesak agar Biden kutuk serangan Israel secepatnya.
Hasilnya positif dan berani menentang aksi militer negara zionis tersebut. Jika presiden AS sudah memberikan pernyataan, sangat mungkin diikuti oleh kepala negara atau pemerintahan negara-negara sekutunya. Khususnya negara di kawasan Eropa, seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan lainnya. Tinggal menunggu waktu hingga kepala negara tersebut memberikan pernyataan senada dengan Biden.
Dengan begitu, Israel bisa didesak untuk menghentikan aksi militernya di Gaza serta Palestina secara umum.Jadi, Biden bisa menjadi awal atau pemicu untuk bisa menghentikan perang Israel vs Hamas. Selain itu, dapat mematahkan semua teori konspirasi yang berkembang di tengah masyarakat. Hal tersebut dimulai dari Biden kutuk serangan Israel agar dapat menghentikan perangnya.